Powered by Blogger.

22 November 2014

Sejarah Bosletong System: Bos Lele Gentong

Mengawali tumbuh kembangnya bos lele gentong (BOS LETONG) dengan beckground seorang sarjana bermodal cekak namun semangat membara sambil membawa segenggam mimpi untuk meraih hidup sukses, dalam dunia pertanian, perikanan dan perkebunan dalam lahan sempit. Dengan modal semangat ini kemudian tumbuh menjadi sebuah ide untuk menciptakan komunitas petani kota yang orientasinya adalah memberikan kesempatan yang sama menjadi sebagai petani di lahan yang sempit. yang kemudian kami berinakma komunitas tersebut menjadi Komunitas Petani Kota  

Mimpi berkehidupan yang layak dan makmur, dimana terjaga kebutuhan dapur sehari hari, tabungan masa tua dan kesehatan itulah yang menjadi dambaan semua insan termasuk sarjana seperti saya ini. Mimpin itu rupanya seiring dengan perjalanan waktu tidak menjadi tambah surut tetapi menjadi besar dan memenuhi semua ubun-ubun hingga tak tertahan lagi. Dengan berbagai cara dan upaya akhirnya sampai pada berbagai percobaan untuk menciptakan kemapanan dan kemakmuran terutama dalam bidang perekonomian rumah tangga, tiada henti kami mengejar mimpi, meski harus berpindah-pindah cara untuk mengejar mimpi, atau justru terkadang mimpi itu sendiri yang juga ikut bergeser dan kembali lagi ke mimpi semula. 

Cara-cara yang dipakai untuk mengejar mimpi bermodal semangat baja, melalui pencarian ilmu sedikit demi sedikit akhirnya mengantarkan pada sebuah keputusan untuk membidani lahirnya BOS LETONG dan mungkin menjadi sarjana pertama kali mulai turun ke desa untuk membangun impiannya. Berkoordinasi dengan para petani telah dimulai, mapping terkait dengan infrastruktur dan suprastruktur telah disipakan. Jreng.... akhirnya menggeluti bidang perikanan, yang sebenarnya sama sekali tidak berbanding lurus dengan jurusan kesarjaanan yang diperoleh yaitu Kuliah Jurusan hukum. 

Bermodal pengalaman dari kecil dimana telah dilahirkan seorang seperti aku yang diajarkan oleh orang tua bertani, dan juga proses pembenihan dan pembesaran ikan lele sewaktu masih di kampoeng doeloe akhirnya sampai pada memulai keterampilan pembenihan pembenihan ikan lele, gurame, dalam masyarakat kota yang umumnya tidak mempunyai modal layaknya petani. tetapi hal itu tidak menjadi masalah karena masih ada gentong bekas yang dijual dipasaran, dan gentong itulah yang nantinya akan menjadi media tanam bagi petani kota. 

Bukan tanpa hambatan, tapi harus disadari sepenuhnya bahwa tidak ada hidup yang mulus, justru dengan tantangan itu seorang manusia kecil menjadi besar, manusia kerdil menjadi tokoh dan seterusnya, diantaranya adalah 

1. Musim Penghujan, musim ini adalah momentum penting bagi petani tetapi bukan berarti tidak beresiko, diantaranya adalah bila musim hujan kemudian banjir maka akan membuyarkan impian dengan diikuti buyarnya ikan dari tambak tambak petani, belum lagi petani dihadapkan dengan sejumlah hama 

2. Hama adalah musuh utama bagi petan tambak, satu tambak terserang hama maka semua ikan akan mengalami masalah dalam perkembangan dan sampai mengakibatkan pada kematian.

3. Musim kemarau pun demikian, akan menjadikan masalah tersendiri bagi seorang petani ikan, karena sulitnya air dimana hal itu menjadi alam bagi ternak ikan, terkait masalah air ini adalah hal yang sangat sulit dan rumit karena meresap ke tanah tanpa kontrol manusia.

 Akhirnya kendala kendala tersebut harus ditaklukkan dengan cara menciptakan ternak lele di gentong yang kemudian kami beri nama lele gentong, dengan sistem ternak ikan seperti ini saya bisa menaklukkan dua musiam yang 'menakutkan' itu. Dari sinilah dimulainya sejarah BOSLETONG dimulai dan terus berkembang ke beberapa instantsi sampai saat ini.

0 komentar:

Post a Comment

 

Misi Bosletong

One House One Bos Letong System

Visi Bosletong

Membangun Indonesia Sejahtera, Sehat, Cerdas, dan Bahagia